Masa Lalu Ku

Kini kubercerita tentang seseorang yang pernah hadir dalam lubuk hatiku, panggillah dia "Neng" Dia adalah guru kewirausahaanku yang baik buatku, guru yang saat itu aku sedang duduk di banghku kelas XI teknik Mesin. cara mengajarnya sungguh menyenangkan dan kami seluruh siswa Teknik Mesin selalu mendapatkan nilai bagus semuanya karena mungkin termotifasi oleh si Ibunya, he..he.. Lucu memang tapi itu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.

Sampailah pada akhir semester dan kami melewati ujian Akhir semester dengan nilai bagus, iya walau ada lah yang remedial. dan kami siswa anak Teknik Mesin mulai libur semeter selama 2 minggu. Dan disilah ceritaku dimulai yang mulai ada benih-benih cinta dan ranting-ranting rindu, Rinduku kepada si Ibu guru, he..he.. Malu sebenarnya cerita ini ditorehkan di blog akan tetapi ini adalah cerita masalaluku buat dikenang.


Ketika ku berlibur bukannya senang bahwa ada waktu untuk memberikan istirahat pada otak dan pikiranku yang ada hanya selalu teringat sama si “Ibu” masya Alloh Cinta itu hinggap dalam mihrob hatiku bukan karena keinginanku tapi dia hinggap begitu saja tanpa permisi dan tanpa ijin. Kutahan semua perasaanku itu sampai saat ini, artinya di tak pernah mengetahui perasaanku kepadanya. Tapi saat ini hadir seseorang yang hadir dalam mihrob hatiku dan takan kusebutkan namanya Rahasia, he..he.. cukup Alloh dan diriku saja yang tau.

Berjalanlah waktu yang semestinya itu berjalan sehingga mengantarkan ku di Kelas XII semester Akhir, dan sampai saat itu dia tidak mengetahui perasaanku. Perpisahan Kelas XII pun dilaksanakan yang selalu diadakan setiaptahunnya. Dan ku meminta berpoto bersama-sama dengan “Ibu” guru yang separuh hatiku ada padanya. Sampai akhirnya kudihadapkan untuk bekerja demi mnyenangkan dan tidak membebani kedua orang tuaku. Hamper tiga bulan diriku bekerja di prusahaan swasta yang bergerak dibidang alat-alat kesehatan, tiba-tiba terdenga berita buruk buatku dan berita baik buatnya ternyata dia akan melangsungkan pernikahan. Disanalah mulai kesedihanku yang mengharu biru, sampai ku selalu meneteskan air mata lukaku disetiap sujudku. Itulah serpihan episode di masalaluku,. Dan ku punya kenangan, satu yaitu potoku bersamanya yang tidak kan ku hilangkan walau rasa cintaku kepadanya hilang.. “Bersambung”

0 komentar: