Aku Takut Jatuh Cinta

Dikamar yang bercat putih yang mempunyai 2 jendela warna coklat ku menulis cetita ini begitu mengalair bagaikan Air sungai musi di sumatra, tanpi pikir panjang ketikan tombol A, B, C , D dan alfabetik lain sehingga menyusun Kata, kalimat, bahkan paragraf demi paragraf cerita ini

Cerita ini tentang diriku seorang manusia yang sama seperti orang lain yang merasakan sakit, senyum, tertawa, menangis, benci, rindu, dan perasaan yang lain yang seperti manusia pada umumnya. Dulu aku berpikir mungkin perasaan cinta itu takan menghampiri diriku atau hidupku, bukan berarti hidupku penuh kebencian akan tetapi ini mengenai perasaan cinta kepada seorang wanita. Kini saya berusia 22 tahun yang mungkin bisa dikatakan dewasalah dan ternyata perasaan cinta itu sudah menghampiri beberapa kali walau akhirnya sakit hati, yaaaa mungkin itu semua adalah suatu peroses pendewsaan untuk hidupku.



Bisa dikatakan rasa sakit itu adalah karena diriku terlalu besar menaruh harapan dan mungkin saja salah menaruh harapan, dan apa yang kita harapkan itu tidak sesuai dengan apa yang kita impikan. Kadang aku egois dengan kehendakku sendiri, kita tidak pernah berpikir dengan perasaan orang lain.

Kutakut jatuh cintak terhada seorang perempuan melebihi cintaku kepada Robb ku, itu yang menurutku tak wajar. Fitrah manusia adalah mendambakan Robbnya sepenuh hati dengan ke kaffahan seorang muslim, karena kupikir sudah terlalu banyak dosaku yang menggynung bagai gunungan sampah yang tinggi, bau, kotor, jijik, tak ada sedikitpun bagus-bagusnya. Jika saja Alloh (Robbku) membuka aib-aibku malulah diri ini, tapi tidak seperti itu Alloh sayang sekali kepadaku. Ku ingin berubah menjadi hambanya yang selalu dekat dengannya dan merasakan Mahabbah tanpa dinodai oleh dosa-dosa yang ku perbuat.

Sepotong episode yang mungkin sebuah pelajaran yang tertoreh tahun lalu dan masih terukir dalam hatiku, Dan kadang terbuka lagi luka itu. Sampai saat ini.

0 komentar: